August 31, 2010

Buat apa berjuang?

Oke, ini bukan masalah mau atau bisa. Ini masalah apa tujuannya. Buat gue, yang cuma seorang manusia biasa, berjuang itu gak pernah setengah-setangah, sekali setuju maka mari berjalan sampai akhir. Tapi lihat juga apa yang gue perjuangin. Tetep harus ada satu titik pencapaian di depan sana yang bisa jadi motivasi gue atau semacam penyemangat bahwa sesuatu yang gue lakuin gak sia-sia.

Ketika ada yang mengajak gue melakukan sesuatu bersama, dan dalam makna bersama itu harusnya adalah sebuah tim utuh, dan ketika gue mengiyakan, maka itu adalah komitmen. Gak ada kata iya yang gue ucapin dengan terpaksa. Itu masalah prinsip kalo buat gue. dan ketika gue udah iya, maka wajar kalau gue melakukan segala cara untuk menuju ke titik pencapaian itu.

Dengan catatan kalau orang yang mengajak tetap konsisten menemani proses ini dari awal sampai akhir. Yang sebenernya seharusnya adalah demikian adanya, karena kalau si pengajak lalu melepas tangannya dan menyuruh gue untuk berjuang sendiri maka pertanyaannya adalah buat apa.

Kalau pertanyaan itu sudah muncul di benak gue, maka semangat dan minat gue biasanya langsung turun seketika. You ask for a yes but you let me fight our battle alone and yet you dare to say the word ‘together.’ Do you know the real meaning of together?

Jadi, pada intinya, gue capek. Capek berjuang buat sesuatu yang jangan-jangan gak ada hasilnya buat gue. Gila aja, ini gue nyeburin diri gue sepenuhnya kali, terus apa yang lo tawarin buat gue? Manusia juga perlu bahan bakar buat berjuang kali. Dan bahan bakar itu jelas gak akan bisa lo beli dari toko manapun.

Yang gue butuh adalah esensi. Suatu pertunjukan tunggal dari lo. Semacam ‘signage’ bahwa ini gue jalan di jalan yang bener, bahwa utopia tujuan kita dari awal sampai sekarang itu menuju ke arah yang benar dan bahwa lo juga menuju kesana bareng gue.

Yang gue perlu itu semacam pembuktian mungkin, bahwa lo sebenernya masih jalan disebelah gue, jadi gue gak akan merasa sendirian. Itu yang gue perlu.

Karena jujur, sekarang gue ngerasa tersesat. Dan gue merasa sendirian. Dan gue benci keadaan kayak gini.

So please help me, will you?

0 comments:

Post a Comment