July 13, 2011

moving out

effective immediately...

see you guys in my new 'home' (:

July 11, 2011

ikan dan disney princess

Berhubung film bagus udah beberapa bulan gak masuk Indonesia (dalam format layer lebar), maka kegiatan kencan menjadi kegiatan yang memerlukan lebih banyak ide kegiatan lain (selain makan dan makan dan makan tentunya). Saya sih senang-senang saja kalau kegiatannya hanya makan doang, tapiiiii kasian dong tulang-tulang dibadan kami yang terpaksa menerima beban lebih berat lagi dari sekarang. Sigh. Akhirnya, setelah bosan menjelajahi mal, hero, giant, ace hardware, dst, kami memutuskan untuk memutar otak sedikit setiap minggu. Kemarin adalah minggu ketika kami melakukan kegiatan yang agak aneh, yaitu berburu ikan dan boneka disney princess atau barbie. Aneh kan?

Berburu ikannya dari lokasi yang ditunjukin sama orang kantor saya yang anaknya maniak ikan, yaitu di Jalan Sumenep. Ceritanya nyokap si pacar emang piara ikan dirumahnya, dan kura-kura, tapi berapa lama lalu kura-kuranya mati diserang kucing (atau tikus). Maka jadilah si pacar mau membeli ikan buat nemenin ikan nyokapnya di akuarium. Kaget juga saya waktu baru sampe, ternyata emang itu tempat ikan hias ya? Banyak banget tokonya, sampe-sampe saya pegel nemenin si pacar berburu ikan, padahal yang dicari ikan mas koki doang tapi sampe niat jauh-jauh ke Jakarta (padahal seneng diajak pacar nemenin dia). Dan ternyata emang menyenangkan nemenin si pacar belaja ikan buat nyokapnya, karena secara gak langsung bisa ngeliat sisi lain dia.

Sambil beli ikan mas koki mutiara (lebih gendut dan shinny dibanding koki biasa katanya), ikan mas koki item, dan ikan pemakan jamur (ato apalah itu), si pacar jatuh cinta sama penyu item yang bawahnya putih. Lucu sih penyunya, yang kodratnya hidup di air asin, tapi si abang penjual bilang kalo penyunya udah aman ditaro di air tawar (istilahnya udah disapih lah). Akhirnya dibeli juga dua ekor penyu item itu buat menggantikan si kura-kura. Semuanya dibungkus plastic yang dikasih oksigen, yang katanya sih tahan 12 jam (awas si abang kalo sampe enggak).

Lalu setelah itu baru kami mampir ke mal buat berburu boneka (dan makan). Bukan berarti pacar saya kelainan lho, dan bukan berarti saya semaniak itu sama barbie. Ini buat kado ulang tahun sepupunya yang masih kecil kok. Gara-gara adegan keliling ini, saya baru sadar kalau sekarang itu mainan anak-anak kurang variatif ya. Akhirnya kami, eh maksudnya si pacar membelikan sepupunya boneka disney princess, tepatnya cinderella. Lucunya, si department store besar tempat kami beli ini gak menyediakan jasa pembungkusan kado. Gimana sih! Terpaksa deh nanti pulang kerumah untuk membongkar koleksi kertas kado saya, kebetulan ada yang mickey mouse kayaknya (padahal dalam hati seneng dimintain tolong sama si pacar buat hal-hal kecil begini).

Habis beli itu makan, terus beli cemilan roti buat makan (lagi). Masih laper sih, gimana dong #pembelaan. Akhirnya kami pulang, sembari was-was ngeliatin ikan di kantong, takut-takut ikannya kenapa-kenapa lagi.

Singkatnya, si ikan selamat di akuarium si pacar. Si penyu juga selamat. Dan dari info di forum, emang si penyu sebaiknya dipelihara dia air laut biar panjang umur. Akhirnya si pacar menitahkan orang-orang dirumahnya untuk besok segera membeli air laut dan filter di pasar dekat rumahnya buat si penyu, biar lebih tahan lama hidupnya. Katanya kasian penyunya nanti kalo di air tawar. Manis kan pacar saya?

Intinya, keluar dari rutinitas itu menyenangkan juga, walau saya tetap mengharapkan si film-film itu masuk segera ke Indonesia. Tanpa film-film bagus itu, saya berasa hampa *lebai*

Vocabulary baru bagi gue yang awam ini:

1. Biopsi: tindakan yang dilakukan untuk mengambil sample dari suatu benjolan yang tumbuh di dalam badan.
2. Radiasi: tindakan yang dianjurkan (dibanding operasi yang menghabiskan waktu 5 jam bius total) dan dilakukan berulang-ulang setiap hari selama puluhan kali sampai si benjolan gosong dan hilang.
3. Paket VIP: dianjurkan untuk orang yang tidak mau menunggu lama dan mengantri panjang.

Money means nothing, nothing at all.

July 6, 2011

Flashback

Lagi ngomongin kado sepupu cewe si pacar yang masih kecil, mendadak flashback tentang salah satu ultah gue sendiri di masa puluhan tahun yang lalu (eh tua dong gue?). Kayaknya gue masih SD waktu itu.

Waktu itu baru pindah rumah ke daerah gue tinggal sekarang. Disini masih definitely sepi dan lowong. Udara masih seger, secara, polusi mobil masih super jarang. Cuman ada satu plaza dan satu supermarket (sedangkan sekarang ada 10 kali gedung hiburan macam itu). Waktu itu, hampir hari ulang tahun gue, dan kebiasaan pas jaman kecil adalah cake dan kado, yang membuat hari ulang tahun anak kecil menjadi lebih semarak. Sampai sekarang pun sebenarnya masih selalu ada kebiasaan itu di setiap ulang tahun anggota keluarga gue (at least kalau gak ada kado ya ada kue).

Bokap gue adalah bokap yang paling sayang anak sedunia. Berhubung anaknya cewek semua, tentu saja dia selalu dekat dan memanjakan anak-anak gadisnya itu, walau waktu cerita ini, anaknya bahkan belum jadi gadis. Waktu itu bokap pengen nyenengin gue dan beliin gue kado. Pas ditanya, hadiah yang ada di benak anak cewek macam gue ya boneka Barbie. Entah kenapa dulu gue suka banget sama Barbie dalam kotak pink yg kalo baru dibuka, yang rambutnya masih kinclong halus, yang kita harus ngelepasin pengikat halusnya yang bentuknya kayak senar tebel, ditambah sepatu pink-nya dan bajunya yang modis, lengkap pula dengan sisirnya. Tapi jujurnya, habis dibuka paling kegirangan gue gak bertahan lama, antara gue bosen sama benda itu atau keburu rusak.

Dan waktu itu, harga Barbie sama kayak sekarang. Ajaib juga Barbie gak kena pengaruh ekonomi, secara harganya sama sampe sekarang (tapi dulu dollar masih 2000 perak). Saat itu bokap baru keluar banyak duit segala macam hal lainnya (yang saat itu belon bisa gue ngertiin).

Intinya, bokap lagi bokek, tapi sebagai bokap yang sayang anak, dia pengen bikin anaknya seneng walau sebenernya dia gak ngerti apa gunanya boneka mahal yang kecil itu. Gue inget banget dia ngajak gue ke mal (atau plaza) buat milih si Barbie itu. Dan gue milih Barbie yang ceritanya gue taksir setengah mati dan Barbie itu mahal.

Bokap cuman ngambil kotaknya dari tangan gue, ngeliat harganya (yang biasa ditempel di bawah), dan mikir lama. Mukanya keliatan sedih.

Sumpah gue gak akan lupa ekspresi bokap di hari itu.

Dia menghela nafas, dan naro Barbie itu di rak. Lalu dia ngelus kepala gue dan bilang, 'nanti ya papi beliin'. Lalu dia senyum ke gue, senyum seorang bokap yang kecewa karena gak bisa beliin anaknya sesuatu yang dia mau.

Ajaibnya, saat itu gue langsung berasa bodoh, ngapain juga gue minta benda gituan. Maka ketika kami berjalan kembali ke mobil, gue yang masih kecil bilang ke bokap kalo gue berubah pikiran dan gak butuh boneka Barbie itu. Even gue yang masih kecil pun akhirnya tau kalo benda itu mahal. Dan useless.

Dan sebenernya hadiah terbaik buat gue adalah perasaan sayang bokap gue ke gue yang kebaca jelas dari raut mukanya. Dari jaman gue kecil sampe sekarang, bokap selalu menjadi saviour gue disetiap saatdan bokap rela ngelakuin apapun buat anak-anaknya (literally), dan dia selalu mau keluarganya senang.

Itu jauh lebih baik dari Barbie yang notabene after 3 bulan paling udah putus kepalanya sama the little me. Bener deh, Barbie itu lebih cantik di dalam kotak, dan di rak toko, dibanding kalo dimainin dirumah. Sejak kejadian itu, gue gak pernah minta kado Barbie lagi dari bokap, walau obsesi sama benda pink dalam kotak pink itu masih tertinggal. Sampai di satu titik gue berhasil beli barang itu pake duit gue sendiri, dan rasanya gitu aja, ilang deh obsesi gue. Sejak itu gue gak pernah beli Barbie lagi.

Intinya si Barbie-Barbie itu sudah tamat riwayatnya di tangan gue, dan obsesi gue udah ilang, tapi rasa sayang bokap gue ke gue masih akan ada sampe nanti-nanti.

Dan sekarang berhubung gue udah jauh lebih gede dari amsa gue kecil, ini waktunya gue balik nunjukin rasa sayang gue ke bokap.

When you take, you need to give. I love you, daddy!

July 4, 2011

People change, and don't

It wakes me up, that somehow, people change, and somehow, people don’t. I used to think that I am the same person as I was before, but that’s not true, because I am not the same person as I was before. Even my face is changing (not like I have a nose job or something), it’s just that my face is merrier than before (they’ve said to me).

But to tell you that I am change, I am not really sure that I can state about that either. And somehow, I don’t think that people can change, like the-bad-become-good change. This is real life, not a story when a bad man experience some nearly-dead time and change drastically after that. Sure not as easy as that. There’s a lot to tell and there’s a lot to feel that somehow maybe people just being different person than before. But that doesn’t mean that they’ve changed.

They’re just, in one way to say, adapting. Life cut some part of here, mold lots part of there, shake few part of this, and break bunch part of that. So yeah, I really think that people don’t change, it’s a mere adapting themself into a new condition that suits them better.

And maybe their inner side has a lot of influences toward them being different. Just maybe. (And maybe not.)

But at least, people grow, whether it’s growing better or worse (Because time is always coming forward, right?).

And I categorized myself as growing, not bigger (or older of course), but tougher (and wiser I hope).

And more content.

And a lots lots lots happier.

Thanks God for it (:

June 22, 2011

Him again

I’m bored, with so many works to do and so little time to take a peaceful breath. So, like exactly everyone’s doing around here, I open my facebook and stalking my boyfriend’s page (yeah baby, I spend some of my time to do that when I’m bored). And I found this picture that he had taken somewhere I don’t know. And it captivated my eyes.



Damn, it is good.

I don’t even know that he could play with his work like that, that he could, by all means, play with emotions in his picture. That’s why I decide to take some time from my lunch break to write this, because I wanna show you his work.

Seeing this picture makes me feel the small dosage of sensuality of it, the small container of sexiness, and the naked desperation. This picture show some sad story somehow, but I can smell a passion too.

And I don’t even know where the hell did he take this picture from.

Well, well, my boyfriend, amazingly, has some art streak in his blood. And it’s really turn me on (don’t use your dirty mind to interpret it, okay).