March 15, 2011

B.A.L.I - The Islands of Gods

Bermula dari kegiatan rutin temen gue yang selalu ngecek situs airlines yang lagi promo. Alhasil, akhirnya kami, tujuh wanita bosan kerja, membeli tiket PP Jakarta-Denpasar secara impulsive. Tiket yang kami beli itu jaraknya masih almost setahun dari tanggal pembelian sampai keberangkatan. Lamanyaaa.

Dan seperti layaknya sebuah rencana yang baisanya berguguran, dari tujuh anggota, pada akhirnya pas sampai pada hari H, hanya empat yang tetep jadi berangkat. Gue sendiri adalah salah satu yang mikir mau berangkat apa enggak. Masalahnya, bolos kuliah booo kalau berangkat. Tapi apda akhirnya, sumpah sungguh, gue sama sekali tidak menyesal sudah datang ke Bali. Mau liburan seberapa kali pun, seberapa sering pun, Bali akan selalu menjadi tempat yang berkesan di benak gue. Dipaksa tinggal disana pun gue mau *loh.

Yang jelas, Bali tuh panas sangat selalu, sampai gue akhirnya beli topi anyaman gede mampus yang bisa berfungsi jadi payung juga (eh ini bercanda loh bisa dijadiin payung, orang anyamannya bolong). Walhasil gue dijemur matahari sana sini sampe rasanya kering deh. Untung pas balik, si kulit tidak menghitam hohoho.

Dan yang jelas bali cuek, mungkin karena budaya kebarat-baratan kali ya, lo bisa jadi siapapun di bali. Who cares anyway? Lagian keuntungan gue adalah muka yang katanya kayak ‘bukan orang sini ini.’ Gue sampe diajak ngomong mandarin, diajak ngomong inggris (yang adalah template pedagang disana sepertinya), sampai-sampai kalau gue jawab bahasa indo, si mbok (atau mbak dalam bahasa Bali) bakal kaget dan bilang, ’Kirain bukan orang sini.’

Satu-satunya hal yang gue sesalin adalah kenapa gue gak beli si arak Bali merek Barong itu?? Botolnya kan lucu mampus. Lumayan buat nambahin koleksinya liquor-nya pacar. Sebal-sebal-sebal.

Anyway, buat orang yang mau ke Bali, mending sebelum bikin itinerary, perhatiin dulu hobby lo apa. Kalau hobby belanja, ya berkunjunglah ke segala pasar-pasar itu serta daerah belanja yang bagusan macam Kuta-Legian-Seminyak. Kalau hobby olahraga air, ya pusatkanlah kegiatan anda di tempat olahraga air. Kalau hobby budaya, ya berkunjunglah ke Pura dan museum yang jumlahnya seabreg disana. Kalau suka seni, ya pergilah membuat keramik di Jenggala (yang mahal mampus itu loh course-nya), atau pengrajin perak di Celuk, atau nonton tarian atau upacara adat.

Saran lainnya, siap-siap makan terus disana, karena disana banyak makanan enak dan café maupun restoran disana jumlahnya zillionan.

Saran gue lagi, kalau cuma Bali, emnding pergi sendiri aja deh daripada ikut tur. Gue berkali-kali gak berhasil ke GWK karena ibu-ibu tur cuman lebih suka mampir belanja ketimbang ke GWK. Kalau takut nyasar, bawa GPS yang update (gue pernah diarahin ke gang buntu disana lohhh sama GPS yang non-update, kacrut).

Terus saran berikutnya, cek kalender keagamaan lo, apa itu adalah harinya upacara keagamaan besar di Bali sana. Kalau iya, mending tunda kesananya (kecuali emang pengen liat ya). Kalau misal lo datang pas seputar Nyepi misalnya, wah alamat bengong di hotel tuh. Terus kalau emang bukan peak season, mending cari hotel spontan aja disana. Ada ratusan hotel disana dan lo bisa pilih langsung.

Saran berikutnya, enjoy Bali! (:

0 comments:

Post a Comment