from the memory of the togetherness between ipod and you..
Ipod adalah salah satu memory yang memastikan bahwa aku bersama denganmu kemarin, karena setiap kali habis pergi denganmu, aku selalu lupa mengecilkan volume ipod yang maksimal karena kemarin dibuka dimobilmu menjadi ukuran normal untuk earphone. Lonjakan lagu super kencanglah yang selalu kembali mengingatkan aku pada kenangan hari kemarin, bahwa tak terasa, waktu lewat begitu cepat. Bahwa hari ini, walau belum 24 jam sejak aku terakhir bertemu denganmu, aku sudah merindukanmu sampai tercekat rasanya.
Walau kamu tak pernah pergi dari benakku, walau aku tetap berkomunikasi denganmu, aku tetap merindukanmu. Sering aku duduk dikamar, didepan tas yang kupakai ketika pergi bersamamu kemarin. Perlahan-lahan mengeluarkan satu demi satu benda-benda yang dengan bodohnya menimbulkan ingatan, yang penuh dengan kenangan tentang komentarmu. Tiket bioskop yang kutonton berdua denganmu. Botol parfum yang kadang kupakai yang pernah menimbulkan kernyitan geli-bingung di dahimu ketika kugunakan (mungkin kamu tak suka baunya, aku tak tahu alasan kernyitan tersebut). Shawl yang selalu kamu tanyakan keberadaannya dimanapun aku kedinginan, walau sebenarnya kamu jauh lebih hangat dari selambar kain itu dan kamu melakukan pekerjaan lebih baik dari benda itu dalam menghangatkan aku. Lipstick yang kau tertawakan ketika kugunakan. Compact powder yang bisa digunakan untuk berkaca yang setia menemaniku (belakangan ini terutama). Permen kalengan yang menurutmu terlalu besar untuk dibawa dalam tas. Notes yang penuh berisi cerita tentangmu (tapi tentu kamu tak tahu isinya). Semua kenangan kecil dan bodoh tapi entah kenapa terasa manis untukku.
Aku rindu padamu, pacar. Terlalu rindu. Selalu rindu.
August 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment