Entah sejak kapan perbedaan beragama mengakibatkan manusia menjadi lebih sensitive dan curigaan. Contohnya, banyak orang merasa bahwa hubungan pertemanan dua orang yang berbeda agama biasanya memiliki hidden agenda kalau salah satunya mengajak yang lainnya beribadah di tempat ibadahnya. Akibatnya manusia selalu membuat sebuah prejudice kalau ada teman yang berbeda agama yang mengajak teman lainnya ke tempat ibadahnya. Beginilah kalau manusia lupa menempatkan diri di posisi orang lain, jadinya selalu gak akan bisa mengerti maksud orang lain tersebut dengan baik. Padahal alasan orang ngelakuin sesuatu belon tentu sama dengan alasan yang ada di benak kita.
Toleransi antar umat beragama yang udah diajarkan dari jaman sekolah dasar ternyata sangat susah dilakukan dalam kehidupan nyata. Saking fanatiknya jaman ini, akibatnya begitu topik beda agama diangkat sedikit aja akibatnya timbul perasaan gak nyaman. Padahal belon tentu tujuannya sengaja untuk tidak menghormati dan menghargai agama lainnya. Lagi-lagi contohnya ya ajakan beribadah itu. Memang banyak juga sih orang yang mengajak beribadah ke tempat ibadahnya dengan tujuan untuk mengubah agama orang lain tersebut menjadi agama yang sama dengannya. Akan tetapi ada juga alasan sentimental lainnya (yang baru gue sadari belakangan ini).
Misalnya alasan simple seperti minta ditemenin. Rasanya wajar ya kalau seorang manusia mengajak sahabat baiknya beribadah ditempatnya walau agamanya beda. Toh orang memang biasa mengajak sahabatnya ke mal, nonton, jalan, nongkrong, menginap, dan hal sehari-hari lainnya. Oleh karena itu akhirnya wajar dong kalau dia mengajak sahabatnya ke rumah ibadahnya untuk menemani dia. Rasanya wajar kalau seorang istri menemani suaminya beribadah ke tempat ibadah suaminya dan sebaliknya jika mereka berbeda agama. Rasanya wajar jika orangtua mengajak salah satu anaknya untuk beribadah ke tempat ibadahnya, apalagi jika pasangannya yang berbeda agama tidak ikut beribadah di tempat pasangannya tersebut.
Bukan berarti alasan mengajaknya itu untuk mengubah pegangan iman lainnya menjadi sama dengannya kan? Rasanya wajar kalau dilihat dari sisi kemanusiaan seperti itu, karena faktanya, pergi ke tempat ibadah sendirian itu rasanya sendirian sekali makanya wajar jika orang mengajak orang lain yang dekat dengannya untuk menemaninya. Memang ada alasan lainnya ketika orang mengajak beribadah, tetapi belon tentu alasannya menyangkut migrasi agama.
Tetapi agama memang tak salah lagi adalah topik yang sensitive. Kalau sudah melibatkan manusia lain jadinya pasti bercampur dengan prasangka manusiawi. Makanya sangat diperlukan penerapan yang kita dapatkan di sekolah dasar, yaitu toleransi antar umat beragama. Karena itu manusia sepertinya harus pintar-pintar menjaga diri dengan berhati-hati dalam membicarakan topic yang satu ini, selain demi menjaga dirinya juga demi menjaga perdamaian dalam komunitas.
Lagipula, bukannya agama itu urusan pribadi dengan Yang Di Atas ya? Siapa kita, manusia biasa, berani menilai sesuatu yang diluar kuasa manusia? Open your mind, people, because actually, God give us a pretty big mind. Don’t waste it.
October 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment